Karena ketidaktahuan WP

dear rekan nusa

Pasal 25
(1) Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Direktur Jenderal Pajak atas suatu:

1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar;
2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan;
3. Surat Ketetapan Pajak Nihil;
4. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar; atau
5. pemotongan atau pemungutan pajak oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

menambahkan ..UU NO 28 TAHUN 2007 PASAL 25 ayat (1)

sampe banyak disini maksut bagaimana ? apakah sampe banyak dalam arti nilainya ? atau banyak dalam arti beberapa jenis pajak ?

Kalau sekedar STP Pasal 7 ajukan aja pengurangan sanksi

ajukan aja dulu permohonan pengurangan STP. soal diterima ato nggak tergantung alasan permohonan pengurangan. Yang penting reasonable. Kalo perlu cerita sedih aja ama fiskus biar goalllll…heee…heee

Kalau menurutku WP ngak mungkin ngak tahu kalau ngak di sengaja,,,
aku setuju dengan jekson

Btw dari aku pribadi kita juga harus lihat ketidak tahuannya itu di sebabkan oleh apa?? Pemerintah perlu juga sih ada ada bagian yang inngetin,,, Kayak di lembaga finance,,,

Dgn penerapan KPP modern yg sekarang ini, dan jika seluruh sistem DJP memang benar² sudah modern, maka atas permohonan pengurangan dan/atau penghapusan STP denda pasal 7 UU KUP dgn alasan ketidaktahuan wajib pajak …hasilnya tidak dapat dikabulkan.

(berita buruk… nyesel juga mempostingnya, tapi kenyataan ini saya alami beberapa kali dan penjelasan penolakan dari Kanwil pun sangat logic …)

Logikanya sejak mempunyai NPWP maka dimulai juga kewajiban dan hak dalam perpajakan. Kewajiban tersebut harus dilaksanakan, apabila tidak maka akan dikenakan sanksi.
Salam ORTax…

makanya perlu diketahui kewajiban dan hak saat telah memiliki NPWP…
kalo kasus kaya di atas, berarti ada unsur kekhilagfan wajib pajak..
untuk itu bisa diajukan penghapusan/pengurangan sanksi bunga administrasi…
sesuai pasal 36 UU KUP no 28 th 2007

Ikutan nimbrung dikit..

Kayaknya memang agak susah.. karena belum semua WP mengetahui hak dan kewajibannya.. ya klo mau lebih gampang pakai aja konsultan untuk konsultasi masalah yang ada.. biasanya klo konsultannya bener, maka dia akan mau membantu meringankan sangsi yang ada.. karena banyak sekali peraturan pajak yang bisa digunakan untuk menekan pajak… (bukan secara curang lho.. )

Salam

Jimmy

Jika STP adalah tentang sanksi denda pasal 7 UU KUP, terlambat atau tidak menyampaikan SPT pada waktunya, yang jumlahnya bisa 700 rb per bulan utk WP Badan (SPT PPN 500rb + SPT PPh21 100rb + SPT PPh25 100rb), atau 100 rb utk QP OP (SPT PPh25), mendingan bayar dgn mengangsur sampai lunas saja, kemudian jangan diulangi lagi.

Kalau pakai konsultan, bisa jadi malah lebih besar bayar konsultannya, dan Permohonan Penghapusan dan/atau Pengurangan Sanksi Administrasi yg diajukan berdasar pasal 36 UU KUP tsb kecil sekali kemungkinan utk dikabulkan.
Memang beda dgn probabilitas dikabulkannya Keberatan WP atas ketetapan pajak, yg diajukan sesuai pasal 25 s.d 27 UU KUP.

sdikit menambahkan..
tentang sanksi keterlambatan menyampaikan SPT..
kalo bicara materil, memang begitu aturan yg berlaku …
namun secara formil, pelaksanaan pengenaan sanksi tsb belum tegas…
artinya masih ada unsur toleransi atau pemaafan terhadap WP…

Hal seperti mungkin akan lebih banyak terjadi di tahun 2009, karena saya melihat byk orang buat NPWP hanya sekedar utk keluar negeri, tanpa tau kewajibanya setelah memiliki NPWP.