Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › Akuntansi Pajak › jurnal mengenai PPN yang dipungut
Rekan2,
Scoob ingin bertanya nih…mohon bantuannya yach???
bagaimanakah jurnal transaksi atas:
pembayaran A/R jika customer-nya merupakan pemungut PPN.
A. 1. bayarnya DPP+PPN. karena customer tsb gak mau repot buat SSP. Jadi dia bayar full supaya kta terbitkan SSP klo dia pemungut.
2. bayarnya DPP saja. PPN-nya langsung dia buatkan SSP dan bayarkan.
B. jurnal hutang PPN-nya / PPN keluarannya (bayar dgn item A.1 dan A.2 dan kaitan dengan jumlah PPN keluaran / hutang PPNnya di SPT PPN).salam,
scoobkalo transaksi tunai :
kas (dr)
penjualan(cr)
PPn keluaran (cr)CMIIW
- Originaly posted by scoob:
1. bayarnya DPP+PPN. karena customer tsb gak mau repot buat SSP. Jadi dia bayar full supaya kta terbitkan SSP klo dia pemungut.
2. bayarnya DPP saja. PPN-nya langsung dia buatkan SSP dan bayarkan.Kalau customernya pemungut, cuma dibayar DPP.
Jurnalnya:
Pada saat terjadi A/R:
Dr. Pihutang …………….. xxxx
Dr. PPN Keluaran ………. xxxx
Cr. Penjualan ………………….. xxxx
Cr. PPN Keluaran ……………… xxxx
Pada saat dibayar:
Dr. Kas/Bank ………….. xxxx
Cr. Pihutang …………………… xxxxSalam.
- Originaly posted by scoob:
A. 1. bayarnya DPP+PPN. karena customer tsb gak mau repot buat SSP. Jadi dia bayar full supaya kta terbitkan SSP klo dia pemungut.
2. bayarnya DPP saja. PPN-nya langsung dia buatkan SSP dan bayarkan.Maksud yang pertama mungkin pemungut PPN ga mau repot terkait dengan pembayaran/setoran PPN jadi dibayar penuh trus kita disuruh setor atas nama pemingut begitu ya???
Jurnalnya Saya setuju dengan rekan handoko :
Originaly posted by handokotjk:Pada saat terjadi A/R:
Dr. Pihutang …………….. xxxx
Dr. PPN Keluaran ………. xxxx
Cr. Penjualan ………………….. xxxx
Cr. PPN Keluaran ……………… xxxx
Pada saat dibayar:
Dr. Kas/Bank ………….. xxxx
Cr. Pihutang …………………… xxxxTetapi akan lebih jelas kalo disediakan akun terpisah yaitu PPN-dipungut (Dr.) untuk mencatat nilai PPN yang benar-benar dipungut oleh pemungut…
Saya juga menyarankan untuk menjurnal pemungutan ketika dibayar jadi kelihatan apakah benar dipungut atau kita harus setor sendiri….Ketika Pencatatan Piutang:
Dr. Piutang Dagang……55jt
Cr. penjualan……………50jt
Cr. PPN Keluaran………..5jt
Ketika Penerimaan: (jawaban A.2)
Dr. Kas/Bank…………..50jt
Dr. PPN-Dipungut……….5jt
Cr. Piutang Dagang…..55jtKetika Penerimaan: (jawaban A.1)
Dr. Kas/Bank…………..55 jt
Cr. Piutang Dagang…..55jt
Setoran:
Dr. PPN-Dipungut………5jt
Cr. Kas/Bank……………5jt
Jurnal kedua untuk melakukan setoran ini asumsi saya kalo perusahaan anda mencatat penerimaan piutang penuh dan menyetor PPN atas nama pemungut.. Tapi dicek lagi apakah hal tersebut diperbolehkan… Setahu saya untuk Pemungut PPN instansi pemerintah yaitu bendaharawan dan KPPN mereka harus memungut PPN karena kalau tidak bisa kena sanksi dech…Demikian harap maklum…
Regards,
(Empu)
Saya sependapat dengan Mpu Tantular,
soalnya saya juga melakukan pekerjaan dibagian pada hal tersebut, tapi mungkin cuma nama akunnya aja yang berbeda yaitu sebagai berikut,
Ketika Pencatatan Piutang :
Dr. Piutang Usaha (55jt)
Cr. Penjualan (50jt)
Cr. Hutang PPN keluaran(5jt)
Ketika Penerimaan :
Dr. Kas/Bank (50jt)
Dr.PPn Keluaran Belum Lengkap SSP(5jt)
Cr. Piutang (55jt)Dan mungkin dalam proses tersebut nantinya akan ada istilah WAPU & NON WAPU
Thank,
rgs,
risnawansaya setuju dg mpu..