Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › Lain-lain › HATI-HATI BILA UJIAN USKP YANG DILAKSANAKAN OLEH IKPI !!!!!!!!
HATI-HATI BILA UJIAN USKP YANG DILAKSANAKAN OLEH IKPI !!!!!!!!
Kalo ujian lulus gak lulus harus ada bukti nya berupa hasil penilaian lembar jawaban peserta.bukan asal keluar pengumuman aja.kalo takut bny konsultan buat aja soal yg susah atau soal baru, jgn soal lama diulang2.yg penting fair…….
Yang sy dengar dari Ketua YLBHPI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Pajak Indonesia) mereka jg tidak setuju dengan adanya PMK-22 tsb. Sehingga mereka mengajukan keberatan (kpd Menteri Keuangan) berikut usulan perbaikan atas revisi PMK-22 tsb. Usulan tsb antara lain: Lulusan D3 Pajak setara dg pemegang Sertifikat Brevet A. Lulusan S1 Pajak setara dengan Brevet B. Sedangkan lulusan perpajakan min S2 setara dengan Brevet C.
Semoga usulan ini didengar dan diterima oleh MenKeu. Karena yang menerbitkan peraturan PMK-22 adl MenKeu, mk MenKeulah yang harus merubahnya shg tidak ada diskriminasi di lapangan.
Mari kita dukung usulan dari YLBHPI tsb!!
Salam Ortax
Harap diingat : Peraturan tidak boleh berlaku surut !!!!!
Usulan YLBHPI beda dengan PP.80/2007 dan PMK.22/2008.Setahuku penyelenggara pendidikan atau bimbel di kelola oleh Event Organizer, jadi bukan IKPI langsung. Memang mereka selalu meminta asumsi kita, sehingga apabila ada 1000 orang peserta, maka jawabannya bisa 1000 juga, karena asumsinya berbeda beda. Oleh karena itu, kalau jawaban atas asumsi kita benar, yach jangan di salahkan. Mungkin perlu transparasi ….. susah banget yach untuk menjadi orang pinter di negri ini.
kenapa terlalu di persulit, kalau pada dasarnya kita sudah mengerti, toh pada akhirnya tindakan kita sebagai orang yang menyebarkan aturan pajak di negara ini akan di kontrol juga oleh petugas pajak. bukankan DJP sendiri merasa prosentase orang yang sadar pajak dan belum, masih besar yang belum mengerti pajak. Jadi harusnya kita bisa jadi mediator untuk menyebarkan aturan pemerintah, jadi warga negara semua akan mengerti dan sadar pajak.
Rekan kwidodo, emang mau jadi org pintar dinegeri ini susah banget, abis terlalu banyak ujiannya, di sekolah dasar aja banyak amat pelajaran yang harus ujian, agama, olahraga, kesenian … yg sebenarnya ngak perlu, anak sekolah cukup diperkenalkan aja karena banyak pengetahuan, yang baru kita dapatkan didalam kehidupan sehari-hari…
Coba tengok negara tetangga kita Singapore, pelajaran yang ditekankan adalah matematika, bahasa dan Sains….
Dikita orang yang sudah lulus perguruan tinggi bidang pajak aja, masih disuruh ujian USKP segala, alasannya kurang pengalaman lah, ya justru nanti setelah menghadapi pekerjaa, mereka bisa aplikasikan ilmu yg sudah didapat di PT, betul ngak ?
kita tidak perlu menengok negara tetangga, ya beginilah keadaan negara kita.
para konsultan pajak takut bersaing dengan yang baru2 lah makanya muncul peraturan aneh yang membatasi hak untuk mencari pekerjaan secara halal.
kita belajar dan kuliah pajak ya karena kita menikmatinya dan semoga bisa cukup menghidupi kita dan keluarga kita, jadi saya rasa, presiden pun tidak berhak untuk melakukan pembatasan seperti ini.sudah bagus kita sebagai karyawan pajak yang melakukan sosialisasi peraturan perpajakkan pemotongan dan pemungutan. bahkan saya pas baru bekerja di kantor saya sekarang sampai datang ke kantor2 cabang di daerah sumatera dan kalimantan untuk melakukan sosialisasi pemotongan dan pemungutan PPh serta PPn karena kurangnya informasi yang didapatkan ( sebelum saya masuk, sama sekali tidak ada pemotongan PPh dan PPn di kantor cabang ) padahal perusahaan memakai jasa konsultan pajak ( lalu apa kerja konsultan pajak tersebut? ) namanya konsultan pajak mah bodoh amat, yang penting dibayar..!!!
nah seperti kita2 ini yang karyawan pajak di PT, mesti setengah mati dan berbusa2 menjelaskan setiap peraturan perpajakkan kepada kantor2 cabang yang masih awam akan pajak, lalu membayar dan melaporkan ke KPP, terus begini balasannya dengan muncul PMK.22??? mungkin Men.Keu kita salah alamat, mungkin ibu Sri Mulyani harus berkoordinasi dengan Ibu Siti Fadillah ( Men.Kes ) lebih tepatnya PMK itu singkatan dari Penyakit Mulut dan Kuku yang diderita oleh sapi gila. bukan Peraturan Menteri Keuangan lagi karena sama sekali tidak relevan peraturan tersebut
Best Regards to ibu Menkeu yang terhormat, dan tidak merasakan susahnya cari uang bagi karyawan ya bu?
Jangan2 yang sering salah itu asumsi orang IKPI karena mereka bodoh dan tidak mau kita melebihi ilmu mereka……apa mrk jg bisa mengerjakan soal USKP yg mereka berikan ke kita….????
DJP yang sudah modern malah menggandeng institusi yang belum mereformasi diri (pimpinan-nya angkatan tua). Kredibilitas institusi dari hasil diskusi Ortax sudah harus dipertanyakan, karena tidak pernah memberikan klarifikasi atas komentar-komentar dari peserta diskusi yang mempertanyakan PMK 22.
Kalau di universitas, mahasiswa bisa protes kalau ada ketidakpuasan terhadap nilai ujian, sehingga lebih transparan.
pengurus IKPI….apakah kalian tidak bisa menjawab?????
sekarang mau ikut ujian USKP bisa dari semua program studi.
Drs. SE. IR. ST. SSos. SIP. SPd. SAg. SSi. SIK. SPsi. dr. Drg. DrH.Kakek, nenen , teten, een , Ayo ikutan ujian USKP !!!
Gedung KPK sama gedung IKPI cuma seberang2an.. Masih di area Rasuna Said..
Maen2lah Bapak2 di KPK ke IKPI, cukup jalan kaki ga usah bawa mobil atau naik busway.. ^^,- Originaly posted by nabaa0:
pengurus IKPI….apakah kalian tidak bisa menjawab?????
tenang2, jgn terbawa emosi..
tau gedung IKPI kan dimana? lebih gampang dapat kejelasan kalo langsung kesana dah, bukan melakukan provokasi melalui forum ini..'jgn menyalahgunakan forum..
thanks..
Saudara Surjono, saya tidak melakukan provokasi. Semua teman2 juga mengetahui kok kebobrokan system ujian USKP dan sesuatu yang bersifat nyata itu bukan provokasi. Saya hanya ingin salah seorang dr pengurus IKPI angkat bicara dan menjelaskan!!!!! Teman2 yang lain juga pasti setuju….
setujuuuuuu !!
ahhh yang bner tuhhhh
padahal saya baru aja mau kursus disana
tapi nanti aja dehh tunggu tanggapan positif dari pihak IKPI sendiri
wahhh sayang bner lembaga pendidikan sekelas IKPI tercoreng nmana bahaya tuhh nanti gak ada lg yg nimba ilmu ke IKPI