Media Komunitas Perpajakan Indonesia Forums PPh Badan BukPot PPh Final Vs PPh 23 – Jasa Konstruksi

  • BukPot PPh Final Vs PPh 23 – Jasa Konstruksi

     hangsengnikkei updated 11 years ago 4 Members · 22 Posts
  • whday

    Member
    10 April 2013 at 3:16 pm
  • whday

    Member
    10 April 2013 at 3:16 pm

    Dear Rekans,

    Apabila ada perusahaan konstruksi yg penghasilannya final tp menerima bukpot pph pasal 23 dan setelah meminta klien utk merevisi bukpot tsb tp klien tdk mau (udah dipaksa jg tetep ga mau) apakah serta merta phasilan atas jasa konstruksi tersebut berubah menjadi tidak final krn bukpot yg diterima bukan bukpot pph final jasa konstruksi?

    Makasih yaaa….

  • Zullyanto

    Member
    10 April 2013 at 3:17 pm
    Originaly posted by whday:

    apakah serta merta phasilan atas jasa konstruksi tersebut berubah menjadi tidak final krn bukpot yg diterima bukan bukpot pph final jasa konstruksi?

    betul pak…. kecuali kalo Bukpotnya bisa dirubah ke pph Final

    Salam,

  • Zullyanto

    Member
    10 April 2013 at 3:17 pm
    Originaly posted by whday:

    apakah serta merta phasilan atas jasa konstruksi tersebut berubah menjadi tidak final krn bukpot yg diterima bukan bukpot pph final jasa konstruksi?

    betul pak…. kecuali kalo Bukpotnya bisa dirubah ke pph Final

    Salam,

  • hangsengnikkei

    Member
    10 April 2013 at 3:23 pm
    Originaly posted by Zullyanto:

    betul pak…. kecuali kalo Bukpotnya bisa dirubah ke pph Final

    ada dasar hukumnya bung zul?
    walaupun kesalahan penerapan aturan ada di pihak pemotong jd berimbas kpd penentuan penghasilan dari pihak yg dipotong?

  • hangsengnikkei

    Member
    10 April 2013 at 3:23 pm
    Originaly posted by Zullyanto:

    betul pak…. kecuali kalo Bukpotnya bisa dirubah ke pph Final

    ada dasar hukumnya bung zul?
    walaupun kesalahan penerapan aturan ada di pihak pemotong jd berimbas kpd penentuan penghasilan dari pihak yg dipotong?

  • whday

    Member
    10 April 2013 at 3:26 pm
    Originaly posted by Zullyanto:

    betul pak….

    ngerjain aja nih klien (mentang2 raja)….mikir maning dahh kita

  • whday

    Member
    10 April 2013 at 3:26 pm
    Originaly posted by Zullyanto:

    betul pak….

    ngerjain aja nih klien (mentang2 raja)….mikir maning dahh kita

  • whday

    Member
    10 April 2013 at 3:27 pm
    Originaly posted by whday:

    walaupun kesalahan penerapan aturan ada di pihak pemotong jd berimbas kpd penentuan penghasilan dari pihak yg dipotong?

    ikut dukung yg ini nih…..

  • whday

    Member
    10 April 2013 at 3:27 pm
    Originaly posted by whday:

    walaupun kesalahan penerapan aturan ada di pihak pemotong jd berimbas kpd penentuan penghasilan dari pihak yg dipotong?

    ikut dukung yg ini nih…..

  • Zullyanto

    Member
    10 April 2013 at 3:47 pm
    Originaly posted by hangsengnikkei:

    ada dasar hukumnya bung zul?
    walaupun kesalahan penerapan aturan ada di pihak pemotong jd berimbas kpd penentuan penghasilan dari pihak yg dipotong?

    Yah mau bagaimana lagi rekans, Berarti kesalahan bukti potong ini harus di kreditkan kan? karena bukan Final. kecuali kalo bisa diubah ke final

    Salam,

  • Zullyanto

    Member
    10 April 2013 at 3:47 pm
    Originaly posted by hangsengnikkei:

    ada dasar hukumnya bung zul?
    walaupun kesalahan penerapan aturan ada di pihak pemotong jd berimbas kpd penentuan penghasilan dari pihak yg dipotong?

    Yah mau bagaimana lagi rekans, Berarti kesalahan bukti potong ini harus di kreditkan kan? karena bukan Final. kecuali kalo bisa diubah ke final

    Salam,

  • hangsengnikkei

    Member
    10 April 2013 at 4:02 pm
    Originaly posted by Zullyanto:

    bukti potong ini harus di kreditkan kan

    emgnya kl bukpot itu harus dikreditkan ya?kl ga dikreditkan emgnya ga boleh rekan?
    yg saya liat justru permasalahannya adalah menjadi phasilan yg diakui dgn bukti potong yg diterima jd ga match. nah apakah selisih ini menjadikan muncul kewajiban menyetorkan sendiri pph yg dianggap tidak dipotong (akibat salah potong) ataukah bisa kita acuhkan tanpa bukti potong selama jumlah pembayaran yg kita terima benar adanya menunjukkan pembayarannya telah terpotong

  • hangsengnikkei

    Member
    10 April 2013 at 4:02 pm
    Originaly posted by Zullyanto:

    bukti potong ini harus di kreditkan kan

    emgnya kl bukpot itu harus dikreditkan ya?kl ga dikreditkan emgnya ga boleh rekan?
    yg saya liat justru permasalahannya adalah menjadi phasilan yg diakui dgn bukti potong yg diterima jd ga match. nah apakah selisih ini menjadikan muncul kewajiban menyetorkan sendiri pph yg dianggap tidak dipotong (akibat salah potong) ataukah bisa kita acuhkan tanpa bukti potong selama jumlah pembayaran yg kita terima benar adanya menunjukkan pembayarannya telah terpotong

  • Zullyanto

    Member
    10 April 2013 at 4:50 pm
    Originaly posted by hangsengnikkei:

    emgnya kl bukpot itu harus dikreditkan ya?

    menurut saya sih dikreditkan rekan,

    Originaly posted by hangsengnikkei:

    apakah selisih ini menjadikan muncul kewajiban menyetorkan sendiri pph yg dianggap tidak dipotong (akibat salah potong) ataukah bisa kita acuhkan tanpa bukti potong selama jumlah pembayaran yg kita terima benar adanya menunjukkan pembayarannya telah terpotong

    kalo menurut saya jadi menyebabkan kewajiban potong pph sendiri karena kekurangan PPh. kalo di acuhkan mungkin saja nanti timbul sanksi kurang bayar rekans.

    Salam,

Viewing 1 - 15 of 22 replies

Original Post
0 of 0 posts June 2018
Now