Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPh Orang Pribadi › Bisakah WPOP non PKP mengeluarkan faktur pajak ?
Bisakah WPOP non PKP mengeluarkan faktur pajak ?
- Originaly posted by priadiar4:
saran saya jangan pinjam bendera , itu namanya penyalahgunaan NPWP.
hehehe,,jalan pintas biar habis perkara, tapi sedkit menyesatkan:D
saran rekan begawan5060 sudah sangat jelas dan tepat, karena memang ybs "bukan PKP". berkompromi dengan tidak pidana sama sekali tidak bijak, hanya akan merugikan negara dan diri Anda sendiri.
Originaly posted by begawan5060:Dilarang menerbitkan faktur pajak.. karena dikenai sanksi pidana..
Tidak dapat diberikan, karena memang tidak/belum terutang PPN. Bendahara (instansi pemerintah) tsn tidak bisa memaksakan..
kalau bendaharawan hanya mau bertransaksi jika ada faktur, ya rekan harus minta dikukuhkan PKP ke KPP lebih dulu. tidak ada jalan lain. itu konsekuensi untuk menuju pangsa bisnis yang lebih besar.
semoga makin lancar bisnisnya, rekan joni2009 dan teman Anda.
karena Tuhan senantiasa bersama orang-orang yang jujur. salam.- Originaly posted by hasianku:
maksudnya pegawainya kenapa rekan?
kok sampai macet pembayarannya, kenapa?sistemnya rada ribet, males ngetik….hehehe
yg jelas jgn pernah menerbitkan faktur pajak jika bukan PKP
jangan pernah pinjam bendera - Originaly posted by zeroholmez:
jangan pernah pinjam bendera
pinjam bendera itu tdk serta merta begitu saja rekan…transaksinya harus tetap jalan…jadi FP memang atas transaksi yg sebenarnya.
pengusaha itu susah2 loh dapat market, jangan dilepas begitu sajalah klo market sdh di depan mata….saya saran dia cari rekan yg PKP, si PKP inilah yg maju ke calon pembeli tadi…
nah yg non PKP jual ke rekannya yg PKP, si PKP jual ke instansi tadi
begitu pinjam benderanya rekan, agak ribet tapi market dapat… - Originaly posted by hasianku:
pinjam bendera itu tdk serta merta begitu saja rekan…transaksinya harus tetap jalan…jadi FP memang atas transaksi yg sebenarnya.
pengusaha itu susah2 loh dapat market, jangan dilepas begitu sajalah klo market sdh di depan mata….milih mana kena pidana atau market?
Originaly posted by hasianku:saya saran dia cari rekan yg PKP, si PKP inilah yg maju ke calon pembeli tadi…
nah yg non PKP jual ke rekannya yg PKP, si PKP jual ke instansi tadi
begitu pinjam benderanya rekan, agak ribet tapi market dapat…klo cara kyk gni, si PKP pasti minta bagian laba atau komisi. Kalau minta dikit sih gpp tp klo mintanya banyak gmn?
klo harganya bertambah gara-gara harus memberi komisi ke PKP itu, bendaharawan pasti tidak mau dan memilih ke tempat lain.
belum lagi PPh 23 atas komisi.
intinya jgn pinjam bendera, rekan yg lain aj sudah tidak menyarankan karena mengarah ke tax evasion. - Originaly posted by zeroholmez:
klo cara kyk gni, si PKP pasti minta bagian laba atau komisi. Kalau minta dikit sih gpp tp klo mintanya banyak gmn?
klo harganya bertambah gara-gara harus memberi komisi ke PKP itu, bendaharawan pasti tidak mau dan memilih ke tempat lain.
belum lagi PPh 23 atas komisi.
intinya jgn pinjam bendera, rekan yg lain aj sudah tidak menyarankan karena mengarah ke tax evasion.transaksi smua jalan, dimana tax evasion rekan…
kalau masalah minta bagian laba dll ya itu dihitunglah kelayakan bisnisnya. sedikit2 menolak…ya bisnisnya ga maju dong rekan. kasihan pemilik usahanya kalau staf-nya hanya bisa memberikan opsi penolakan, kasihlah alternatif, biarkan manajemen memilihnya dengan hitungan resiko yg tepat. terserahlah,semua rekan ortax sudah g menyetujui pinjam bendera.
ngabisin waktu aja klo otot-ototan untuk sesuatu yg sudah jelas dianggap tidak baik oleh bnyk org.- Originaly posted by zeroholmez:
terserahlah,semua rekan ortax sudah g menyetujui pinjam bendera.
ngabisin waktu aja klo otot-ototan untuk sesuatu yg sudah jelas dianggap tidak baik oleh bnyk org.baik rekan…maafkan daku tiada maksud otot-ototan, mencoba memberi alternatif saja…peace ya
- Originaly posted by zeroholmez:
terserahlah,semua rekan ortax sudah g menyetujui pinjam bendera.
ngabisin waktu aja klo otot-ototan untuk sesuatu yg sudah jelas dianggap tidak baik oleh bnyk org.Originaly posted by hasianku:baik rekan…maafkan daku tiada maksud otot-ototan, mencoba memberi alternatif saja…peace ya
kalo soal otot, Ade Rai jagonya 😀
- Originaly posted by zeroholmez:
terserahlah,semua rekan ortax sudah g menyetujui pinjam bendera.
ngabisin waktu aja klo otot-ototan untuk sesuatu yg sudah jelas dianggap tidak baik oleh bnyk org.tu kan emosi…sabar kakak…hi hi hi…
Originaly posted by ulili:Pernah kami membeli dr nonPKP shg tdk ad FP. Dan…akhirnya perush saya yg hrs nanggung PPN nya
masa sih jadi begini?
- Originaly posted by ulili:
Pernah kami membeli dr nonPKP shg tdk ad FP. Dan…akhirnya perush saya yg hrs nanggung PPN nya.
Siapa yang suruh?
Originaly posted by ulili:Pernah jg penjual non PKP terbitkan FP buat kami. Alhasil ketika kami diperiksa, FP tersebut dikonfirmasi keKPP lawan. Dan ternyata tdk dilapor. (Tentu ga dilapor krn dia bkn PKP). Akhirnya kami hrs pembetulan plus kena denda ( yg dendanya kami claim kan ke penjual itu td plus putus hub bisnis).
Kalo yang ini, benar..
Hal ini jg terjadi di perusahaan saya. Purchasing selalu memilih penjual yg sdh PKP. Karena setiap tahun kami ada restitusi.
Pernah kami membeli dr nonPKP shg tdk ad FP. Dan…akhirnya perush saya yg hrs nanggung PPN nya.
Pernah jg penjual non PKP terbitkan FP buat kami. Alhasil ketika kami diperiksa, FP tersebut dikonfirmasi keKPP lawan. Dan ternyata tdk dilapor. (Tentu ga dilapor krn dia bkn PKP). Akhirnya kami hrs pembetulan plus kena denda ( yg dendanya kami claim kan ke penjual itu td plus putus hub bisnis). Dan mslh baru buat mereka… adalah mereka jd target pemeriksaan.
Memang aneh peraturan pajak itu sangat amat tdk mendukung usaha kecil- Originaly posted by hangsengnikkei:
tu kan emosi…sabar kakak…hi hi hi…
ngga emosi kok…cm lg males memperdebatkan sesuatu yg sudah jelas aj…hehehe