Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPh Orang Pribadi › Bank, KPR, NPWP wiraswasta dan perhitungan normatif
Bank, KPR, NPWP wiraswasta dan perhitungan normatif
Dear All, tolongan bantuannya ASAP.
kasusnya:
saya karyawan (sudah menikah, istri ibu rumah tangga, belum ada anak),
yg belum punya NPWP dgn penghasilan setiap bulannya sudah termasuk
kategori penghasilan kena pajak, tapi perusahaan tidak bisa (tidak
mau) memberikan surat keterangan kerja. sedangkan saya bermaksud
mengajukan KPR, dimana cicilan tiap bulan idealnya 1/3 dari total
pendapatan bulanan.1. apakah saya harus beralih ke NPWP individu yg
berwiraswasta/freelance/serabutan?
2. bagaimana melaporkan gaji saya ke dalam pendapatan usaha tiap bulan?
3. bagaimana saya menjelaskan ke AR pajak spy tidak kena teguran dan denda?
4. apakah bank bisa melihat/menelusuri berapa penghasilan saya hanya via NPWP?
5. bagaimana cara perhitungan normatif, misalnya pendapatan bulanan 10
juta, dan berapa pajak tiap bulannya?
6. apakah saham, deposito, ORI harus saya laporkan juga dalam pembuatan NPWP?
7. apakah perhitungan normatif sudah sah dan bisa sebagai laporan
keuangan perusahaan selama 3 bulan yg diperlukan pihak bank?
8. teman saya mengurus NPWP wiraswasta dgn cara membuat SIUP (usaha
handphone) dan NPWP, sehingga setiap bulannya dia hanya kena pajak
max. Rp 6.000 dan tidak mungkin berubah.dia juga tidak pernah membuat
laporan keuangan. bagaimana caranya? apa legal? konsekuensinya apa
sehubungan dengan status riil-nya yg karyawan swasta tapi beralih ke
NPWP wiraswasta? apa saya sebaiknya menggunakan cara yg sama seperti
teman saya?banyak terimakasih
dear evang,
pengalaman saya, selain Surat Ket Kerja, surat kontrak kerjapun bisa dijadikan pengganti SKK tadi (krn saya kary kontrak). Sepertinya SKK itu hanya utk menentukan KLU WP OP yg nantinya dicantumkan dlm SPT OP.
Saham dimasukkan sbg harta, deposito dicantumkan dlm 1770 S-II (Penghasilan yg dikenakan PPh Final.terimakasih. saya tidak memiliki kontrak kerja dalam
bentuk apapun dgn perusahaan saya. saya kerja atas dasar saling
percaya aja antara owner dengan saya sebagai pekerja. jadi apa yg harus saya lakukan??kenapa tidak menggunakan NPWP suami saja ?
Jika utk kpr sebaiknya jika suami ada npwp pake npwp suami aja….
Klo emang suami tidak ada NPWP ya sebaiknya didaftarkan aja.. supaya tidak ribet..
Klo emang perusahaan tidak mau keluarkan surat apapun, lebih baik ibu membuat npwp pekerjaan bebas, bisa sebagai tenaga freelance atau apaun jenisnya.. (banyak pilihan kok.. )
Untuk penghasilannya ya diatur saja sendiri, (toh ibu tidak diakui sebagai karyawan di perusahaan tempat ibu kerja saat ini) supaya tidak kebanyakan utk byr pajaknya… 🙂 (saran yang buruk)Rgds,
Jimmy