Alamat yang tercantum di Faktur Pajak
updated 1 year, 11 months ago
3 Members
·
8
Posts
Yth. rekan2 Ortax
Terkait dengan PER 03/PJ/2022 Pasal 6 (2) dan Pasal 6 (6) b, ada beberapa dari vendor dari perusahaan kami memberikan informasi di faktur pajak yang mereka akan terbitkan alamat pembeli mesti dicantumkan sesuai dengan alamat penyerahan BKP/JKP, apakah benar sperti itu?
Menurut tafsiran kami NPWP dan alamat adalah satu keatuan, kalimat ‘yang sebenarnya atau sesungguhnya’ dalam Pasal 6 (2) adalah sesuai NPWP dan alamat yang terdaftar di KPP yang dipusatkan pelaksanaan PPNnya, sesuai dengan pelaksanaan hak dan/atau pemenuhan kewajiban PPN PER 05/PJ/2021.
Mohon pencerahan dari rekan2 ortax, dan kami ucapkan terimakasih
Salam Ortax
Yth. Bapak Bambang,
Vendor harus menerbitkan faktur pajak kepada perusahaan Bapak dengan identitas pembeli BKP/penenerima JKP sbb:
– nama = nama perusahaan bapak
– NPWP = NPWP pusat perusahaan bapak
– alamat = sesuai tempat terjadinya penyerahan BKP/JKP. Jika terjadi di pusat maka menggunakan alamat pusat, jika terjadi di cabang maka menggunakan alamat cabang.Lebih lengkap mengenai hal ini dapat dilihat pada lampiran PER-03/PJ/2022 bagian A.2.a.3.
Demikian jawaban dari saya. Semoga membantu.
– Muhammad Alvin
Tambahan atas jawaban saya sebelumnya…
Namun pastikan perusahaan Bapak melakukan pemusatan sebagaimana ketentuan pada Pasal 6 ayat (7).
Diskusi ini mungkin terkait dengan pertanyaan Bapak:
https://ortax.org/forums/discussion/alamat-pada-e-faktur– Muhammad Alvin
Terimakasih kepada Bpk. Muhammad Alvin atas informasinya, dan saya baru baca lampiran PER-03/PJ/2022 bagian A.2,
Mungkin sekilas saya perjelas lagi sesuai kondisi aslinya sebagai berikut, perusahaan kami memiliki:
Office 1 beralamat di Tebet, Jakarta
Office 2 & Workshop dan Gudang beralamat di Cikarang, Bekasi
Perusahaan kami tidak ada pusat dan tidak ada cabang hanya saja memiliki 2 lokasi , perusahaan kami memiliki 1 NPWP, yang terdaftar adalah yang beralamat di Tebet, Jakarta dan terdaftar di KPP Madya.
untuk pengiriman atas pembelian BKP ditujukan ke alamat Cikarang, Bekasi
Apakah lebih mendekati ke contoh di Lampiran PER-03/PJ/2022 bagian A.2.a.2) ?
Alamat manakah menurut Bapak dalam penulisan alamat di e-Faktur yang diterbitkan oleh Vendor atau Penjual BKP?
Terimakasih sebelumnya
Salam Ortax
sebagai pertimbangan lagi, atau bagaimana apabila alamat di e-faktur apabila pengiriman BKP langsung ke lokasi project pekerjaan, misal lokasi project pekerjaan di Rengasdengklok, Kerawang?
Jika hanya memiliki 1 NPWP berarti tidak ada pemusatan. Pemusatan hanya untuk perusahaan yang memiliki lebih dari 1 (satu) tempat PPN terutang (rujukan: pasal 2 ayat (1) PER-11/PJ/2020 tentang Penetapan Satu Tempat atau Lebih sebagai Tempat Pemusatan PPN terutang).
Contoh yang paling umum adalah BUMN, yang memiliki NPWP pusat dan banyak NPWP cabang. BUMN melakukan pemusatan tempat terutang PPN ke kantor pusat, sehingga kewajiban penyetoran dan pelaporan hanya dilakukan oleh kantor pusat, tidak perlu di seluruh cabang BUMN, meskipun penerimaan dan penyerahan BKP terjadi di seluruh cabang BUMN.
Untuk kasus Bapak, menurut saya vendor membuat faktur dengan identitas pembeli BKP sbb:
– nama = nama perusahaan Bapak
– NPWP = NPWP perusahaan Bapak
– alamat = sesuai tertera di NPWP/SKT/SPPKPTerimakasih banyak atas infonya Pak ya,
Salam Ortax
Bambang S
