Media Komunitas Perpajakan Indonesia Forums Lain-lain 67/KMK.01/1990 tanggal 15 Januari 1990 apakah masih berlaku

  • 67/KMK.01/1990 tanggal 15 Januari 1990 apakah masih berlaku

     Habibah updated 12 years, 4 months ago 4 Members · 12 Posts
  • Habibah

    Member
    9 August 2012 at 9:43 am

    hari ini saya lapor pph 23 dengan espt dengan total 719.800
    dengan lampiran ssp hanya 719.000
    tapi laporan saya ditolak, katanya saya harus membayar 800 dahulu
    baru bisa lapor
    apakah saya salah ya?
    tidak sesuai dengan pmk tersebut
    mohon pencerahanya
    salam

  • Habibah

    Member
    9 August 2012 at 9:43 am
  • yuniffer

    Member
    9 August 2012 at 9:49 am
    Originaly posted by habibah:

    hari ini saya lapor pph 23 dengan espt dengan total 719.800
    dengan lampiran ssp hanya 719.000
    tapi laporan saya ditolak, katanya saya harus membayar 800 dahulu
    baru bisa lapor
    apakah saya salah ya?

    Nilai PPh/PPN terutang yang tercantum pada SPT PPh/PPn harus sama dengan nilai PPh/PPN pada SSP yang telah disetor ke kas negara melalui Bank/Pos Persepsi.

  • Habibah

    Member
    9 August 2012 at 9:56 am

    oh gitu ya
    kalau pembulatan kebawah makasudnya apa rekan

  • priadiar4

    Member
    9 August 2012 at 9:56 am
    Originaly posted by yuniffer:

    Nilai PPh/PPN terutang yang tercantum pada SPT PPh/PPn harus sama dengan nilai PPh/PPN pada SSP yang telah disetor ke kas negara melalui Bank/Pos Persepsi.

    sependapat, bayar lagi RP. 800 rekan..

  • yuniffer

    Member
    9 August 2012 at 10:04 am
    Originaly posted by habibah:

    kalau pembulatan kebawah makasudnya apa rekan

    pembulatan ke bawah itu hanya diperuntukan bagi angka dibelakang koma (khusus Rupiah)

  • yuniffer

    Member
    9 August 2012 at 10:05 am

    dan untuk Penghasilan Kena Pajak pada Penghitungan PPh badanTerutang (angka dibelakang ribuan (dalam hal ini ratusan , puluhan dan satuan) dilakukan pembulatan ke bawah.

  • priadiar4

    Member
    9 August 2012 at 10:08 am

    bai de wei, kok judulnya 67/KMK.01/1990 tanggal 15 Januari 1990 apakah masih berlaku ? cari KMK itu kok gak ada.

  • Habibah

    Member
    9 August 2012 at 11:30 am

    NOMOR SE – 22/PJ.24/1990 ini kali ya

  • priadiar4

    Member
    9 August 2012 at 11:37 am
    Originaly posted by habibah:

    NOMOR SE – 22/PJ.24/1990 ini kali ya

    SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
    NOMOR SE – 22/PJ.24/1990

    TENTANG

    PENULISAN ANGKA RUPIAH PADA DOKUMEN PERPAJAKAN

    masih berlaku..

  • sitirahmaniez

    Member
    9 August 2012 at 11:41 am

    Lampiran SE No. : 22/PJ.24/1990

    Contoh Penulisan Angka Rupiah :

    1.
    Penghasilan Kena Pajak dibulatkan ke bawah hingga ribuan penuhMisalnya Penghasilan Kena Pajak Rp 16.061.943,00

    Maka untuk perhitungan tarif, penghasilan kena pajak dibulatkan menjadi Rp 16.061.000.

    2.
    Penulisan Angka Rupiah pada Surat Ketetapan Pajak dan Surat Setoran Pajak dibulatkan, bagian desimal (sen) dihilangkan.

    2.1.
    Jumlah Pajak Yang Terutang, Kredit Pajak, Kenaikan, Denda, Bunga dan Pajak Yang Masih Harus Dibayar pada Surat Ketetapan Pajak dinyatakan dalam angka rupiah penuh.

    2.2.
    Perhitungan menentukan Jumlah Pajak Yang Terutang PPh Psl. 21, Psl. 22, Psl. 23/26, Psl. 25, PPN, PPnBM dan PBB dinyatakan dalam angka rupiah penuh.

    Contoh :

    2.4.
    a)
    Jumlah Potongan PPh Psl. 21

    15% x Rp 300.560,40
    =
    Rp 45.084,36

    dibulatkan
    =
    Rp 45.084.

    b)
    Jumlah Pungutan PPh. Psl. 22

    15% x 6% x Rp 3.568.550,
    =
    Rp 320.569,50

    dibulatkan
    =
    Rp 320.569.

    c)
    Jumlah Angsuran PPh Psl. 25

    L/S : 1/12 x Rp 2.467.568,
    =
    Rp 205.630,66

    dibulatkan
    =
    Rp 205.630.

    TER : 12,75% x Rp 3.456.876,
    =
    Rp 440.751,69

    dibulatkan
    =
    Rp 440.751.

    d)
    Jumlah Pajak Keluaran/Masukan PPN

    10% x Rp 100.345.567,75
    =
    Rp 10.034.556,77

    dibulatkan
    =
    Rp 10.034.556.

    e)
    Jumlah PPnBM yang terutang

    20% x Rp 500.564.985,50
    =
    Rp 100.112.997,10

    dibulatkan
    =
    Rp 100.112.997.

    f)
    Jumlah PBB yang terutang

    5 % x Rp 200.575.875.
    =
    Rp 1.003.879,375

    dibulatkan
    =
    = Rp 1.003.879.

  • Habibah

    Member
    9 August 2012 at 11:47 am

    Terima kasih rekan

Viewing 1 - 12 of 12 replies

Original Post
0 of 0 posts June 2018
Now