Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPN dan PPnBM › Faktur Pajak Standart
Mau nanya nih..
Klo contoh kasus seperti ini: (Perusahaan Manufacture)
PO di buka tgl 1 Mei
Delivery ke customer bisa sehari 2-4 kali, dan delivery bisa setiap hari.Di kantor biasa tutup buku utk invoicing per tanggal 15 dan 30
Dan dulu biasa di bikin faktur pajak per tanggal 15 dan 30
karena masih flexible kan?Nah semenjak ada peraturan ini jadi agak bingung,
bikin faktur pajaknya gmna nih?
boleh gak bikin faktur pajak gabungan dua kali dalam sebulan seperti cara lama yaitu setiap tanggal 15 dan 30?
atw ada solusi lain?
ThxFaktur Pajak gabungan dibuat bila penyerahan kepada PKP yang sama dilakukan lebih dari satu kali selama satu bulan.
Pembuatan FP Gabungan dilakukan hanya sekali saja, yaitu di akhir bulansalam
o ya, sesuai dengan Pasal 2 PER No. 13 Tahun 2010 yang berbunyi :
Pasal 2(1) Faktur Pajak harus dibuat pada:
1. saat penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak;
2. saat penerimaan pembayaran dalam hal penerimaan pembayaran terjadi sebelum penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau sebelum penyerahan Jasa Kena Pajak;
3. saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerjaan; atau
4. saat Pengusaha Kena Pajak rekanan menyampaikan tagihan kepada Bendahara Pemerintah sebagai Pemungut Pajak Pertambahan Nilai.(2) Faktur Pajak Gabungan harus dibuat paling lama pada akhir bulan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak.
karena disini digunakan kata2 paling lama, maka, pembuatan Faktur Pajak Gabungan dimungkinkan sebelum akhir bulan.
Tapi yang perlu diingat, pembuatannya hanya sekali saja dalam satu bulanSalam
Mengutip:
"(2) Faktur Pajak Gabungan harus dibuat paling lama pada akhir bulan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak."Wah klo kyk gitu, musti akhir bulan donk pak bikin faktur pajak gabungannya?
Wah bisa repot,,,satu customer ajah satu hari asmusi pengambilan 3x klo sebulan bisa 90 Delivery order,,, Ribet amat yakh,, Belum lagi Qty Tonasenya yg bisa besar banget dan Jumlah Tagihannya bisa sampe milyaran tuh klo akhir bulan,,
Itu Baru satu customer,, di sini ada puluhan customer,,
walah peraturan baru malah bikin nambah kerjaaan ajah,,gak bisa nyicil kerjaan lagi klo gini,,,
cape deeeh..- Originaly posted by underbone:
Wah klo kyk gitu, musti akhir bulan donk pak bikin faktur pajak gabungannya?
Wah bisa repot,,,satu customer ajah satu hari asmusi pengambilan 3x klo sebulan bisa 90 Delivery order,,, Ribet amat yakh,, Belum lagi Qty Tonasenya yg bisa besar banget dan Jumlah Tagihannya bisa sampe milyaran tuh klo akhir bulan,,
Itu Baru satu customer,, di sini ada puluhan customer,,
walah peraturan baru malah bikin nambah kerjaaan ajah,,gak bisa nyicil kerjaan lagi klo gini,,,
cape deeeh..memang aturannya seperti itu, satu bulan hanya dapat dibuatkan satu FP gabungan untuk satu pembeli. ya kalau mau nyicil ya buatkan FP saja setiap terjadi penyerahan.
Note: Sorry mau edited postingan gak bisa, terpaksa bikin baru.
Klo supaya Deliverynya gak membludak,
Bisa gak yakh kita siasati dgn komunikasi ke customer utk bikin PO 2 kali atau lebih untuk order barang ke kita. Sah-sah saja kan pak?Misalnya Begini:
PT. Hitam biasa buka PO awal bulan dgn QTY 1,500 Ton.
Nah klo begini sehari bisa DO 3 sampe 4 kali selama sebulan.
Klo dahulu kan bisa saya cicil invoicing tgl 15 dan tgl 30 supaya gak menumpuk kerjaanya.Berhubung peraturan baru, boleh gak yakh jika:
PT. Hitam itu saya suruh buka PO sebulan 2 kali misalnya dengan PO pertama (awal bulan) utk Qty 750 Ton. Dgn alasan supaya pas tgl 15 saya bisa invoicing dan buat faktur pajak gabungannya (alias nyicil kerjaan). Dan sisanya PT. Hitam kita suruh buka PO lagi tgl 16 supaya sisa DO nya bisa kita invoicing pas tanggal 30.Gmna pak? sah-sah saja kan?
Thx.Untuk faktur pajak yang biasanya FP sederhana, Uraian Jenis Barang. Kalau diisi No Nota Penjualannya saja apa boleh. Spt kendala rekan underbone di atas satu hari 1-3 delivery, mungkin 1 kali delivery bisa beberapa item brg. Untuk satu cust mungkin akan tambah membuat sulit ya kalau satu persatu brg.
Mohon pencerahan…. rekan hanif….Salam,
- Originaly posted by aepklaten:
memang aturannya seperti itu, satu bulan hanya dapat dibuatkan satu FP gabungan untuk satu pembeli. ya kalau mau nyicil ya buatkan FP saja setiap terjadi penyerahan.
Walah klo di di buatin FP tiap DO mah bisa ribeth,,,
bisa habis waktu kerja klo tiap Delivery bikin satu FP
Masih banyak kerjaan yg harus di lakukan dari pada ngurus FP untuk setiap DO,, - Originaly posted by aepklaten:
memang aturannya seperti itu, satu bulan hanya dapat dibuatkan satu FP gabungan untuk satu pembeli. ya kalau mau nyicil ya buatkan FP saja setiap terjadi penyerahan.
sependapat..
silakan rekan underbone memilih..
1. buatkan faktur pajak tiap terjadi penyerahan..
2. buatkan faktur pajak gabungan untuk semua penyerahan selama sebulan..cara lain, sepertinya tidak ada…
- Originaly posted by bayem:
sependapat..
silakan rekan underbone memilih..
1. buatkan faktur pajak tiap terjadi penyerahan..
2. buatkan faktur pajak gabungan untuk semua penyerahan selama sebulan..cara lain, sepertinya tidak ada…
Wah klo ini cara terakhir kudu meeting dolo sama big bos neh,,,
thx ya pak,,,Smoga sih masih ada cara lain nanti,,