Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPN dan PPnBM › Penyerahan barang di kawasan bebas, dibuatkan FP standar ? (URGENT)
Penyerahan barang di kawasan bebas, dibuatkan FP standar ? (URGENT)
Rekan2, mohon bantuannya..
PT.A melakukan penyerahan brg ke BUT.X yg mana mempunyai fasilitas PPN dibebaskan (masterlist / KMK sekian) krn mengacu pd PMK 240 2009 psl.2A huruf (c) : "Pengeluaran Barang Kena Pajak untuk kegiatan usaha eksplorasi hulu minyak dan gas bumi serta panas bumi yang atas impornya Pajak Pertambahan Nilai yang terutang tidak dipungut, dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan, sepanjang pengeluaran Barang Kena Pajak tersebut tidak untuk tujuan pengalihan hak."
Selanjutnya PT.A melakukan penagihan ke BUT.X tetapi dr pihak BUT.X menolak adanya FP standar PT.A krn atas dasar PMK 240 tsb diatas.
PT.A jg mencoba menggunakan FP standar dgn kode "08" ttp krn BUT.X pemungut PPN jd ditolak FP nya.
BUT.X menyimpulkan dlm penagihan dr PT.A tdk perlu dibuatkan FP & tdk perlu dicap PPN TIDAk DIPUNGUT bedasarkan PP No.2 2009Yg saya tanyakan :
1. Apakah atas penyerahan brg tsb PT.A tetap hrs membuat FP standar ke BUT.X ?
2. Bagaimana pelaporan SPT masa PPNnya, jika ada penyerahan brg ttp tdk ada FP nya ?
3. Adakah UU terkait utk tatacara pembuatan FP standar yg terbaru ?pengalaman saya…
sebaiknya dibuatkan aja dg kode 07, dicap PPN tdk dipungut. ini buat arsip kita sebagai PKP.yg harus menerbitkan faktur meski ppn tersebut tidak dipungut.disamping itu, u/ kebutuhan endorsmen atas barang yg masuk dibutuhkan faktur,
wasalam
- Originaly posted by lingga:
1. Apakah atas penyerahan brg tsb PT.A tetap hrs membuat FP standar ke BUT.X ?
harus..
masalah tidak mau diterima, itu persoalan lain.Originaly posted by marcellorens:2. Bagaimana pelaporan SPT masa PPNnya, jika ada penyerahan brg ttp tdk ada FP nya ?
setiap penyerahan BKP/JKP harus ada FP.
Originaly posted by marcellorens:3. Adakah UU terkait utk tatacara pembuatan FP standar yg terbaru ?
Masih UU No.18 th 2000 s.d. akhir maret 2010 dan per 159 tahun 2006.
CMIIW
- Originaly posted by free85:
Originaly posted by lingga:
1. Apakah atas penyerahan brg tsb PT.A tetap hrs membuat FP standar ke BUT.X ?harus..
masalah tidak mau diterima, itu persoalan lain.diralat..
yg bertanya rekan marcellorens.. heheh - Originaly posted by lingga:
diralat..
yg bertanya rekan marcellorens.. hehehmaaf rekan lingga, padahal tadi pake quote dari rekan marcell. koq hasilnya jadi gitu ya..sekali lagi maaf rekan lingga..piss
- Originaly posted by free85:
maaf rekan lingga, padahal tadi pake quote dari rekan marcell. koq hasilnya jadi gitu ya..sekali lagi maaf rekan lingga..piss
heheh… gpp itu biasa terjadi.. aq becanda aja kok..
jangan terlalu serius gitu ah… - Originaly posted by lingga:
aq becanda aja kok..
heheh…bcanda juga
Wah..serius tp santai nih.. mantaplah, hehehe
Rekan Lingga & free85 trima kasih atas masukannya
Saya akan coba dulu saran dr rekan lingga
salam,tambahan
faktur yg telah dibuat seharus nya disertakan pada saat barang dikirim, agar bisa diendorsmen,agar kita mendapatkan fasilitas PPN tdk dipungut.
jika kita menerbitkan FS tdk dipungut, lantas tidak diendorsmen. ini nantinya akan bermasala.fiskus bisa saja menagihkan PPN kembali jika tanpa bukti endorsmencap endorsmen berguna u/ menyatakan bahwa memang barang kita diserahkan ke daerah yg PPN nya tidak terutang
wasalam