Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPN dan PPnBM › FAKTUR PAJAK DIBUAT SETELAH PENYERAHAN DAN IMPLIKASINYA.
FAKTUR PAJAK DIBUAT SETELAH PENYERAHAN DAN IMPLIKASINYA.
Rekan-2 ortax, aku mo sharing masalah dan moga-2 rekan-2 ortax sekalian dapat ngebantu!
Masalah gini :
Seumpama kita ada penyerahan dibulan juni ini senilai Harga Jual Rp. 50.000.000,- dan PPn-nya adalah Rp. 5.000.000,-
Atas penyerahan ini, krn customer tidak membayar maka faktur kita buat di akhir bulan juli nanti, yang jadi pertanyaan adalah:
1. Gimana pengakuan penjurnalanya dibulan juni?
2. Jika seluruh faktur pajak yg kita keluarkan dibuat adalah pada saat barang dibayar dan atau pada akhir bulan berikutnya, implikasinya pasti pada akhir tahun terjadi ketidaksamaan pengakuan penjualan dan pelaporan pajak, Trus gimana cara aman menyikapinya?
Sekian dulu, and thanks atas jawabannya…..menurut saya, ya Akuin aja pak,
A/R (Dr) Sales (Cr) untuk Pajaknya kan belum terhutang jadi belum ada penjurnalan… (karena dalam kasus ini anda menggunakan cara2x sprti penerbitan invoice performa)
tapi untuk Transaksi Desember ini Pak.. mungkin perusahaan Bapak Harus Buat faktur tepat waktu.. kalo tidak, bisa2x terjadi seperti yang anda khawatirkan..
Pengakuan Penghasilan pada PPh dan PPN memang bisa tidak Balance tapi bila dihitung dengan cara eQualisasi Harus Balance..
(mohon koreksi Pak, kalo ada kata yang salah)Rekan abinzz..
Bukannya nilai yg tercantum di invoice proforma itu sudah termasuk PPN nya. Jadi walaupun faktur pajaknya belum diterbitin perusahaan sudah terutang PPN kan?? Jadi menurut saya diakhir bulan juni perusahaan sudah menjurnal PPN yg terutang tersebut..
Untuk akhir tahun bisa dibuat rekonsiliasi antara penjualan dengan PPN kan.. Coba liat di hot issues, disitu ada formula buat rekonsiliasi antara penjualan (PPh badan) dengan PPN yg sudah dilaporkan…
Mohon koreksi…rekan abinzz dan poerba, mohon pendapat.
bulan juni:
Piutang dagang 55.000.000
Penjualan 50.000.000
PPN Keluaran belum berfaktur 5.000.000bulan juli :
PPN Keluaran belum berfaktur 5.000.000
PPN Keluaran 5.000.000mohon pendapat dan koreksinya, salam
Sebenarnya secara accrual penjualan dan PPN kan dibukukan saat penyerahan, tidak perduli kapan akan dibayarkan.. Tapi emang sih dilapangan kebanyakan perusahaan melakukan pencatatan saat terima / keluarkan invoice…
Untuk rekan eddy menurut saya sepertinya ga perlu dibuat account ppn keluaran belum berfaktur. Menurut saya jurnalnya begini aja..
bulan juni :
A/R 55.000.000
Penjualan 50.000.000
PPN 5.000.000
ditambah
PPN keluaran Dr
Tax Payable (CR)
Mohon koreksi..makasih rekan poerba..
ya, rekonsiliasi itu juga harus..
kalo gk ada rekonsiliasi yah nggak balance2x..
untuk penjurnalan saya juga setuju dengan rekan poerba..sedikit masukan
*Akuntansi & Perpajakan adalah Instrument Pelengkap u/ mengkontrol Usaha kita, jadi jangan sampai Instrument itu Menghambat BISNIS kita.. 😀kayaknya saya lebih setuju ma rekan eddy deh. alasannya supaya di bulan juni dan juli kita bisa mengetahui dgn lebih jelas nilai pk, pm, dan ppn yg masih harus disetor. kan gak mungkin faktur pk bertanggal juli dilaporin di juni. jadi biar penghitungan ppn di pencatatan kita sama dgn di spt ppn.
kalo masalah bulan desember gak perlu risau, biarpun nanti nilai omset pph n ppn kita gak sama. kalo pun ntar kpp minta penjelasan, ya kita jelasin aja, toh itu cuman masalah cut off aja. asal kita bisa buktiin kalo penjualan di bulan des itu ppn nya emang udah kita setor di bulan jan, kayaknya gak masalah deh.Thanks rekan-2 atas sarannya, hal ini saya pertanyakan karena mungkin cara tersebut dapat kita pergunakan sebagai salah satu bentuk tax plan kita yg dijamin legalitasnya.
Dan sebagai salah satu bentuk tax plan, coba saya kaji saran rekan abinz yg menurut saya keliatannya oke juga.
Monggo kalo ada rekan lain yang mo nambahin….