Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › Perpajakan Internasional › sewa drilling rig
sewa drilling rig
salam kenal kepada semuanya dan saya ucapkan terima kasih atas jawaban yang diberikan.
pertanyaanya sebagai berikut:
1. Implikasi perpajakan atas transaksi berikut PT A DN kerjasama dengan PT B LN dalam menyewakan drilling rig, dalam hal in PT B yang mempunyai aktiva tsb?
2. Menyambung pertanyaan diatas Implikasi perpajakan atas transaksi berikut PT A DN bertindak hanya sebagai agen/makelar dalam menyewakan drilling rig?
3. Dilihat dari sudut pandang perpajakan, bisnis, legal mana yang lebih baik?
sekali lagi terima kasih.. Merdekayg menyewa PT. C tentunya khan ?
1. PT A harus memotong PT. B -> PPh 26 atas jasa sewa LN
PT C harus memotong PT. A -> Pph 23 atas jasa sewa DN
2. PT C harus memotong PT. B -> Pph 26 atas jasa sewa LN
PT C harus memotong PT. A -> Pph 23 atas jasa perantara
3. lebih baik pakai cara ke 2, karena Aktiva tsb milik PT. B
Merdeka juga…..Sory.. Kok saya mengartikannya point 1&2 sama aja… Yaitu sama2x sebagai perantara doang.. Secara yg memiliki aktiva tsb adalah PT. B
Mohon dikoreksi ya….Secara singkat sy simpulkan pertanyaannya a/ sbg berikut : PT. A DN sbg perantara dlm menyewakan aktiva milik B-LN kpd pihak lain (misalnya PT. C DN).
Aspek perpajakannya (menurut pendapat sy) a/ sbb. :
– PT. A melaporkan fee yg diperoleh dr B-LN dlm SPT Tahunan (dikenai tariff pasal 17 UU PPh).
– PT. C memotong PPh ps. 26 atas sewa yg dibayarkan kpd B-LN.Mohon koreksinya….
kalo ppn nya gimana?
pt A apa harus mungut ppn ke pt. B atas jasa perantara yg dia berikan? soalnya jasanya kan dikasih di wilayah indonesia walaupun pt B orang LN.
trus apa pt C harus nyetorin ppn pake ssp atas pemakaian jkp dari luar daerah pabean?Benar juga kata bang poerba, mungkin pertanyaannya kurang lengkap bang.
maksud saya untuk point no 1 PT A dan PT B membangun perusahaan baru dan ada penyertaan saham dari PT B, jd PT A tidak hanya sebagai makelar saja, satu lagi yang kurang PPN gmana ya??. terima kasih semuanya atas saran dan kritiknya