Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › Lain-lain › Perbedaan Pandangan antara DJP & BPK
Perbedaan Pandangan antara DJP & BPK
Temen2 ORTax, saya ingin meminta pandangan temen2 sehubungan dengan pemberitaan di media yang sangat heboh (bisa di trace beritanya di ORTax) mengenai perbedaan pandangan antara DJP & BPK terkait dengan kerahasian pajak di UU KUP Pasal 34, Karena secara tidak langsung ini berkaitan juga dengan kerahasiaan kita sebagai Wajib Pajak.
Sebenernya saya belum clear dengan masalahnya Pa', apa sich yang dituntut sama BPK ke DJP ? bukannya dah jelas Pa, BPK harus ijin MenKeu kalo mau akses data WP.
Mungkin rekan2 ORTax ada yg mau ngasih tanggapan lain ?
masalah tersebut muncul mungkin karena disebabkan ketidak percayaan BPK terhadap kinerja dari DJP. BPK mengingginkan untuk mengaudit SPT dari WP, tetapi menurut UU KUP pasal 34 hal tersebut tidak diperbolehkan. sampai saat ini BPK sedang melakukan Judicial Review terhadap UU KUP pasal 34.
kita tunggu saja bagaimana hasilnya.Tujuan BPK agar ada kecocokan antara SSP yang dibayar oleh WP dan peneriamaan pajak itu wajar, agar laporan DJP yang diaudit BPK tidak selalu Disklaimer seperti saat ini,
tapi kalo ternyata dibalik itu WP harus juga diperiksa oleh BPK, tambah repot lagi dong kita, pekerjaan lagi, mereka kan pake biaya mo periksa kita, uang negara lagi untuk biaya periksa kita yang semuanya belum tentu, ya ga, ya gaMenurut Mas Yasin mungkin ngga ya perusahaan kita diterbitkan SKPKBT atas temuan BPK ?
Kalo isunya sih kewenangan BPK ke kita hanya mencocokan SSP dan perimaan kas negara saja, kalo ga cocok katanya itu yang menindak lanjuti DJP, mau ga ya kira-kira BPK jadi pemburu doang yang goals-nya kaga tahu,
misal nich atas temuan BPK yang tidak sama antara SSP dan penerimaan kas negara BK bisa saja kan bilang "aah itu bisa saja DJP ada maen nich menyamakan SSP dan yang diterima negara", timbul lagi keramaian kancah per —- an,