Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPh Pasal 21 › PPh 21 Lebih Bayar menjadi Kurang Bayar
PPh 21 Lebih Bayar menjadi Kurang Bayar
Selamat sore rekan.
sebenarnya topik ini sudah pernah dibahas sebelumnya. tp kebetulan ini terjadi kepada saya.
jadi saya telah lapor SPT PPh 21 Masa Desember 2019 dengan
– SPT Des 2019 Pembetulan ke 0 = (11.322.866)
lalu ada koreksi sehingga :
– SPT Des 2019 Pembetulan ke 1 = (649.365)
lalu ada koreksi sehingga :
– SPT Des 2019 Pembetulan ke 2 = (3.076.865)
lalu minggu lalu saya menemukan kesalahan sehingga seharusnya PPh 21 Masa Des 2019 ini Kurang Bayar 19.423.135
lalu saya buatlah pembetulan 3 .
tapi di poin 16 SPT Induknya itu jadi akumulasi dari pembetulan2 yang sudah terjadi sehingga PPh Pasal 21 yang kurang (lebih) disetor pada spt yang dibetulkan adalah (15.049.096) (Akumulasi Pembetulan 0 – 2)
sehingga PPh 21 yang harus disetor karena pembetulan menjadi 34.472.231.
pertanyaan saya :
1. Apakah saya harus membayar sebesar 34.472.231 karena akumulasi dr pembetulan spt nya?
2. Nominal yang tertera pada kolom pembuatan CSV pd spt pph 21 pelaporan spt PPh Terutangnya adalah 19.423.135. apakah patokan saya yang di spt induk atau ini?
3. Apakah nanti akan ada lebih bayar atau sudah status saya setelah setor akan tetap dihitung 34.472.231?
terima kasih.- Originaly posted by taxhaven.:
– SPT Des 2019 Pembetulan ke 0 = (11.322.866)
Maaf saya agak bingung karna penggunaan tanda kurung, ini SPT 0 sudah lebih bayar ya?
Trs di pembetulan 1 ada kenaikan PPH 21 terhutang jadi LB nya berkurang
Tapi di Pembetulan 2 PPH 21 turun lagi hingga LB nya nambah
Tapi ternyata di Pembetulan 3 ternyata tidak LB sama sekali dan ternyata KB 19 jt. Gitu??
Klo begitu ya tidak terhutang 34 jt rekan, tpi cm 8 jt, dari KB terakhir – LB awal. Untuk mendapat angka ini tinggal diisikan sebesar Akumulasi LB di kolom 16 ke kolom 13. Hal ini akan menetralkan akumulasi LB dan rekan tinggal menambah SSP yang kurang dibayarkan.
Menurut saya di ESPT diasumsikan bahwa LB maka pasti akan dikompensasikan ke masa lain jadi benar jika SPT menganggap bahwa terhutang menjadi 34 jt. Tapi jika ternyata dipakai untuk masa yang sama, ya ngisi nya di kolom 13.
- Originaly posted by Afreezal:
Maaf saya agak bingung karna penggunaan tanda kurung, ini SPT 0 sudah lebih bayar ya?
Trs di pembetulan 1 ada kenaikan PPH 21 terhutang jadi LB nya berkurang
Tapi di Pembetulan 2 PPH 21 turun lagi hingga LB nya nambah
Tapi ternyata di Pembetulan 3 ternyata tidak LB sama sekali dan ternyata KB 19 jt. Gitu??
Klo begitu ya tidak terhutang 34 jt rekan, tpi cm 8 jt, dari KB terakhir – LB awal. Untuk mendapat angka ini tinggal diisikan sebesar Akumulasi LB di kolom 16 ke kolom 13. Hal ini akan menetralkan akumulasi LB dan rekan tinggal menambah SSP yang kurang dibayarkan.
Menurut saya di ESPT diasumsikan bahwa LB maka pasti akan dikompensasikan ke masa lain jadi benar jika SPT menganggap bahwa terhutang menjadi 34 jt. Tapi jika ternyata dipakai untuk masa yang sama, ya ngisi nya di kolom 13.
Betul Rekan.
jadi :
Pembetulan 0 lebih bayar 11.322.866
Pembetulan 1 lebih bayar 649.365
Pembetulan 2 lebih bayar 3.076.865nah dipembetulan 3 ini tnyata jumlah pph yang dipotong sebenarnya pada masa desember 2019 itu 19.423.135
sehingga :
di kolom 15 PPh terutang adalah 19.423.135
di kolom 16 total akumulasi pembetulan 0 sampai 2 sebesar (15.049.096)
sehingga
di kolom 17 pph 21 yang kurang disetor karena pembetulan sebesar 34.472.231
——————————————terutang 8jt darimana rekan?
kalau saya coba saran rekan, menetralisir
di kolom 13 kelebihan penyetoran diisi (15.049.096)
di kolom 15 pph 21 yang kurang disetor menjadi 4.374.039 (19.423.135-15.049.096)sehingga di kolom 17 pph 21 yang kurang disetor akibat pembetulan adalah 19.423.135 (nominal yang sesuai sebenarnya)
gitu ya rekan?
jadi apabila di masa yang sama ada pembetulan LB , maka bisa dinetralisir dengan mengisi kolom 13 sebesar LB tersebut ya sehingga kita dapat angka terutang yangsebenarnya.
terima kasih.
tapi pada saat saya mengecek kembali di opsi CSV >> Pelaporan SPT >> Pembuatan CSV untuk Pelaporan SPT >> saya klik Masa Desember Pembetulan 3 ini justru PPh terutangnya menjadi 4.374.039.
beda dengan SPT Induk yang PPH Terutangnya sebesar 19.423.135.
apakah dihiraukan saja dan tetap melihat pada SPT Induknya saja?
terima kasih.
Maaf rekan, klo gitu benar rekan yang awal, kemarin saya simulasi tanpa melihat ke Pelaporan.
Yang pentingnya sih ya yang di pelaporan CSV ini soal nyambung ke BPE nya ketika lapor.
Jadi dihiraukan angka yang ada di SPT Induk.
Tpi saya mau nanya rekan SPT 0 bisa Lebih Bayar di SPT Induk itu gimana ya, saya simulasi kok rasanya SPT 0 di induk gk bisa LB
- Originaly posted by Afreezal:
Maaf rekan, klo gitu benar rekan yang awal, kemarin saya simulasi tanpa melihat ke Pelaporan.
Yang pentingnya sih ya yang di pelaporan CSV ini soal nyambung ke BPE nya ketika lapor.
Jadi dihiraukan angka yang ada di SPT Induk.
Tpi saya mau nanya rekan SPT 0 bisa Lebih Bayar di SPT Induk itu gimana ya, saya simulasi kok rasanya SPT 0 di induk gk bisa LB
jadi angka yang di induk SPT ini dihiraukan rekan?
justru pada saat mau lapor di djp online, yang terbaca pd saat di upload adalah di kolom 17. jumlah SPT Induk yang PPH Terutangnya sebesar 19.423.135
mkanya saya bingung pakai patokan yang mana. sebelumnya di spt masa des pem 0 – 2 itu saya slalu patokan di kolom 17 nya.
terjadinya LB itu karena salah perhitungan saja di pph 21 saya rekan sehingga menimbulkan lebih bayar hehe.
jadi saya harus taro di kolom 17 sebesar 34jt ini agar di pelaporan csv pph terutangnya menjadi 19jt gt ya rekan?
brarti saya harus bayar sebesar 34jt akibat 2 pembetulan LB yg telah terjadi.
terima kasih.
karena apabila saya taro angka 34jt ini di kolom 17, yang akan kebaca saat upload di BPE nya itu ya 34jt tersebut.
tapi pph terutang yang ada di pelaporan csv di spt nya pasti akan 19jt.
saya jg bingung mknya, mau patokan yang mana.
———————-
– situasi awal :di kolom 15 PPh terutang adalah 19.423.135
di kolom 16 total akumulasi pembetulan 0 sampai 2 sebesar (15.049.096)
sehingga
di kolom 17 pph 21 yang kurang disetor karena pembetulan sebesar 34.472.231situasi ini yang akan terbaca di opsi pelaporan csv di pph terutangnya adalah sebesar kolom 15 yaitu 19.423.135
tapiiiiiiiiii….
kalau situasi nya seperti yang rekan sarankan menetralkan di masa yang sama :di kolom 13 utk kelebihan bayar diisi (15.049.096)
di kolom 15 PPh terutang adalah (15.049.096-19.423.135) = 4.374.039
di kolom 16 total akumulasi pembetulan 0 sampai 2 sebesar (15.049.096)
sehingga
di kolom 17 pph 21 yang kurang disetor karena pembetulan sebesar 19.423.135sesuai dengan pph 21 sebenarnya.
tapiii justru yang muncul di pph terutang di pelaporan csv adalah 4.374.039 ini.tp pd saat saya upload justru yang kebaca di djp online kurang bayar sebesar 19.423.135
ini yang saya bingungkan rekan.
Saya sendiri malah juga ikut bingung rekan wkwk.
Klo gitu pake yang di DJP / BPE nya sesuai aja rekan. Klo ada pertanyaan dari KPP tinggal ceritakan kisahnya. Penting kita udah bayar sesuai yang terhutang dan sudah lapor, jika ada pembetulan yang penting KB nya gk nambah.
- Originaly posted by Afreezal:
Saya sendiri malah juga ikut bingung rekan wkwk.
Klo gitu pake yang di DJP / BPE nya sesuai aja rekan. Klo ada pertanyaan dari KPP tinggal ceritakan kisahnya. Penting kita udah bayar sesuai yang terhutang dan sudah lapor, jika ada pembetulan yang penting KB nya gk nambah.
wkwkwk jd ikutan bingung juga.
iya rekan, saya jg mikir seperti itu. yang penting sesuai dengan apa yang terhutang dan dilaporkan sesuai di DJP / BPE nya.
jd saya pakai yang ini aja :
di kolom 13 utk kelebihan bayar diisi (15.049.096)
di kolom 15 PPh terutang adalah (15.049.096-19.423.135) = 4.374.039
di kolom 16 total akumulasi pembetulan 0 sampai 2 sebesar (15.049.096)
sehingga
di kolom 17 pph 21 yang kurang disetor karena pembetulan sebesar 19.423.135
sesuai dengan pph 21 sebenarnya.
tapiii justru yang muncul di pph terutang di pelaporan csv adalah 4.374.039 ini.
tp pd saat saya upload justru yang kebaca di djp online kurang bayar sebesar 19.423.135sesuai dengan terutang pd SPT Masa Desember 2019.
terima kasih rekan atas bantuannya.