FP dengan alamat pengiriman yg tdk benar

sanksi perpajakan diatur dalam KUP, dan sepengetahuan saya tidak ada sanksi yang mengatur tentang masalah rekan

nanti bisa tergolong faktur pajak fiktif.. hati2 jika diperiksa.. selama bisa dijelaskan dengan alasan "typo" mungkin fiskus bisa menerima..

boss abrhamchandra mau nanya bentar & numpang lewat ,,,, bentar aku ketik dulu

jika pada nasa10 tahun 2016 si toko A beli barang ke PT B , oleh PT B udah ditawarin "pake FP apa enggak" sama toko A di jawab kagak usah,,,, . nah si PT B kan pasti tetap bikin FPK ( faktur pajak keluaran ) atas penjualan kepada si toko A .dengan detail nama toko A , alamat asli dan sesuai , NPWP kita isi 0000000000,,, dan so pasti oleh PT B arsip FPK tersebut tidak diberikan kepada toko A ( karena asal nya kagak mau ) & daripada rame juga tuh .

nah pada pertengahan 2017 si owner nya tokoA ( MR X ) tersebut minta pake FP , ya aku jawab ok bagus, otomatis kan pembeli nya PT B tadi juga berubah kan sesuai dengan nama di NPWP dll.

pertanyaan ku adalah apakah salah jika PT B tidak memberikan FP yang di masa 10 2016 tersebut karena si toko A jawab kagak usah

ya tidak salah.. makanya gw bilang kemungkinan terburuknya takutnya dianggap FP fiktif.. tapi kalau kasus lo diatas kan bukan disengaja, karena dulu dy gak mw FP.. yang dianggap fiktif disini, kalau memang alamat tersebut sengaja dibuat tidak sebenarnya.. itu baru bisa dianggap fiktif. tetapi jika dijelaskan ke fiskus kalau niatnya tidak demikian, harusnya fiskus bisa menerima alasan lo..

menurut rekan pengertian faktur pajak fiktif itu apa?

apakah faktur pajak masih bisa diterbitkan melalui aplikasi enova terbaru???
karena untuk membuat faktur pajak dengan NPWP 0000 perlu mencantumkan NIK dari pembeli.
sehingga sekarang tidak bisa lari dari kenyataan.

Pengertian fiktif = faktur pajak dibuat tidak dalam keadaan sebenarnya alias tidak ada penyerahan BKP/JKP. Jadi tidak ada arus barang dan kemungkinan besar juga tidak ada arus uang (pembayarannya).

saya berkesimpulan kalau tidak pakai FP berarti oleh PT. B tidak dibuatkan FP nya, alias omzet tidak dilaporkan rekan

seharusnya apabila arus barang dan arus kas nya bisa dibuktikan tidak ada masalah dengan penerbitan FP tsb.

woww ,,, thanks bos abrahamcandra , betul yang dikata fiskus persis tok cerrrr ama omongan boss abrahamcandra ,,,, thanks boss kuu

oleh PT B dibuatkan boss darmawan a , & sudah di upload + lapor ya pada masa 10 / 2016 . cumaaa ,,, fisik FP nya kagak aku berikan ke tokoA karena asal nya dia kagak mau.
gituhhhhh,,

Menurut saya sepanjang FP dibuat dan PPN keluaran dibayarkan ke kas negara, maka faktur pajak dianggap sah.
Masalahnya adalah:
– Jika tidak ada yg menerima barang disana, apakah faktur pajak yang dianggap bersalah?
– Jika customer tidak membayar tagihan, apakah faktur pajak yang danggap bersalah?

lanjut pencerahannya … : )